Membebaskan Diri dari “Mental Block”

Membebaskan Diri dari “Mental Block”

Sadar tidak sadar, kita kerap membangun tembok-tembok, benteng atau kotak yang membuat pandangan dan pikiran kita terbatas.
KOMPAS.com — Sekelompok eksekutif di divisi penjualan pada sebuah perusahaan dengan nama besar mengeluhkan berbagai kesulitan yang dihadapi untuk bersaing, survive, dan menembus pasar. Tim yang menjadi ujung tombak untuk mencetak profit ini pun ketar-ketir dengan masa depan perusahaan. Kompetitor yang begitu agresif dengan berbagai terobosan telah merebut pasar mereka. Kini, mereka seakan tertampar karena menyadari selama ini alpa mendorong kreativitas sebagai sumber energi di dalam tim dan organisasi. Kita lihat, bukan lagi perlombaan modal yang kita hadapi sekarang, melainkan perlombaan kreativitaslah yang akan menentukan siapa yang melesat ke depan.

Kita memang tidak lagi bisa terlena menjalankan business as usual. Istilah think out of the box bahkan sudah tidak relevan lagi karena saat sekarang kita dituntut untuk tidak berada dalam “kotak” lagi. Kita lihat betapa absensi di banyak perusahaan kini tidak relevan lagi, digantikan dengan flexitime yang lebih mampu mendorong produktivitas dan membuat karyawan happy.

Ini adalah salah satu contoh dari lenyapnya “kotak” yang sering disebut-sebut itu. Bisakah kita membayangkan, pola kerja yang telah menerapkan kebebasan absensi, tetapi tetap menggunakan cara kerja dan kerangka pikir lama? Cepat atau lambat, semua keterikatan, peraturan, atau standar operasi yang tadinya ada, harus berubah sesuai tuntutan situasi, perlu ditinjau kembali, dan diperbarui. Siapa penggeraknya? Bukankah kita sendirilah yang harus setiap saat berpikir beda?

Sadar tidak sadar, kita kerap membangun tembok-tembok, benteng atau “kotak” yang membuat pandangan dan pikiran kita terbatas. Bukan saja menyadari, melainkan kita justru kerap menerima bahwa kita sudah terkungkung dengan paham konvensional, birokrasi, dan rutinitas yang menyebabkan diri kita tidak kreatif. Bila upaya kita mencari jalan keluar dirasa mentok, dengan cepat kita berpikir, “Mungkin saya memang tidak kreatif….”

Terobosan, pembaruan, dan inovasi adalah tuntutan kerja zaman sekarang. Kita tidak lagi bisa menganggap bahwa semua terobosan yang kita hasilkan adalah hasil kreativitas yang istimewa. Secepatnya, kita harus segera berpikir bahwa box yang kita rasa mengurung diri kita hanyalah paradigma yang perlu dicabut dari benak kita. Di saat sekarang, setiap orang harus secerdik kancil, tidak pernah boleh berhenti, dan tidak bisa merasa berada di titik kepuasan atau comfort.

Berpikir = saat bergembira
Kita sering merasa sudah menggunakan daya pikir kita secara all out, apalagi setelah rapat brainstorming atau rapat evaluasi yang sampai membuat kita merasa stres dan lelah. Seorang teman berkomentar, “Kalau dibombardir seperti ini oleh atasan, bagaimana kita bisa berpikir kreatif?”

Ada anggapan bahwa suasana kantor yang tegang membuat orang berhenti berpikir dan seakan menjadi robot saja. Rasa takut salah, anggapan bahwa “berpikir” adalah kegiatan yang sangat serius, menyebabkan otak kita membentuk semacam rem yang bisa menghentikan kegiatan berpikir. Sementara, ada orang yang tetap berpikir dalam tidurnya, pada saat melakukan segala macam kegiatan dan kemudian memunculkan ide baru tanpa peduli tempat dan waktu, “The brain is a wonderful organ. It starts the moment you get up and doesn’t stop until you get into the office.”

Marilah kita memerhatikan bagaimana seorang anak sampai pada pemikiran-pemikiran yang unik dan tidak terpikirkan oleh kita. Pertama-tama, ia tidak memaksa dirinya untuk mendapatkan jawaban segera. Pikirannya mengembara tanpa ada batas-batas jam kerja atau situasi tertentu. Ia tidak pernah berpikir apakah ia seorang yang pintar, logis, ataupun rasional. Berpikir seakan menjadi kegiatan mental anak yang bagaikan permainan, tidak membuatnya stres, bahkan membuatnya bahagia.

Bagaimana dengan kita dalam situasi kerja? Bukankah kita sering merasa mentok saat kita memaksakan diri untuk berpikir sesuai dengan aturan tertentu atau berusaha se-rasional mungkin? Kita pun kerap membatasi berpikir hanya di saat meeting atau pada saat jam kerja. Belum lagi, kita sering menginstruksikan diri kita untuk tidak memikirkan urusan orang lain, divisi lain, dan perusahaan lain. Dari sini kita melihat bahwa mental block sebenarnya tidak terjadi, tetapi kita sendiri yang menciptakan benteng dan membatasi kemampuan berpikir kita. Kita yang sudah memblok mental, tentunya akan mati langkah.

Asik berpikir dan mengamati
Seorang teman mengatakan bahwa saat sekarang orang sudah tidak perlu susah-susah mencari tahu lagi. Dengan bantuan search engine, semua informasi tersaji di depan mata dalam waktu sekejap. Tantangan pada kegiatan berpikir kita justru saat harus memilih dan memilah informasi yang sudah tergelar secara terbuka dan real time. Bila kita sibuk membatasi pikiran dan menciptakan batasan-batasan, apa bedanya kita dengan orang yang hidup di era 30 tahun yang lalu?

Seorang teman selalu berkeyakinan bahwa solusi tidak datang begitu saja. Itu sebabnya dia piawai dalam proses mencari jalan keluar. Ia terbiasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mengisi titik-titik pemahaman yang kosong, dan tidak malu-malu belajar pada orang yang lebih yunior mengenai sesuatu yang tidak ia ketahui. Ia pun terbiasa menikmati film, memerhatikan gambar, bahkan menunda rapat untuk “mengendapkan” masalahnya semalaman.

Banyak tokoh yang kita kenal luas dengan karya kreatif dan inovasinya memiliki kebiasaan berpikir yang membebaskan diri dari mental block, misalnya saja Einstein. Sebelum menemukan teori relativitas, Einstein mempunyai kebiasaan melakukan pengamatan ke mana saja ia pergi. Tidak ada hal yang luput dari perhatiannya. Ia memasang telinga, hidung, dan matanya tajam-tajam, dan menyerap semua gejala yang dialaminya. Ia membaca, bermimpi, serta hidup dengan pertanyaan-pertanyaan di benaknya. Bukankah ini kebiasaan-kebiasaan yang sangat bisa ditiru dan juga mudah untuk kita lakukan? (Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)


Sumber: Kompas Cetak



Saatnya menghancurkan “MENTAL BLOCK” Tembok Penghalang Kesuksesan Anda,…!!!

Buruan Daftarkan Diri Anda & Orang – orang Terdekat Anda Dalam Seminar 1 Hari

Rahasia Mengancurkan Mental Block

Apa Yang Akan Dibicarakan Dalam Seminar Sehari Ini ?

  • Mendapatkan kesuksesan tanpa batas dengan melepaskan sabotase Mental Block.
  • Apa itu Limiting Belief.
  • Penyebab Limiting Belief.
  • Cara menangani Mental Block dan Limiting Belief.
  • Pengaruh CITRA DIRI terhadap Kesuksesan.
  • Hukum Tarik-Menarik = Relesase Mental Block.
  • Success Career and Your Live.

Belajar langsung with Your Master Trainer…
Mr. Antonius Arif
MASTER BEYOND HYPNOSIS – Master of Mind-Reprogramming
Trainer, Business Coach & Counselor
PT KLIK MANAGEMENT // SCHOOL OF MIND REPROGRAMMING

www.Mind-Reprogramming.com

– Diploma Ego state Therapy – Gordon Emmerson, Ph.D.
– International Coach Certification, ICF – International Coach Federation USA.
– Associate Certified Metacoach.
-Certified Meta Coach – Meta Coach Federation, USA – Michael Hall.
– Licensed Master Practitioner of NLPTM from Society of NLP.
– Certified Profesional Business Coach – Coaching Asia, Sdn, Bhd
– Certified Art of Transformational Coach – Peter Wrycza (NLP 3rd Generation).
– Certified of Hypnotherapy from National Guild of Hypnotist, Inc, USA.
– Certified of Master Timeline TherapyTM from Timeline TherapyTM Assosiation, USA.
– Certified of Hypnotherapy from NGH, USA, IACT & APHP, UK.

Penulis Buku Laris :

  1. ”Kalau Anda Mau Pasti Bisa – Rahasia Kekuatan Hipnoterapi dan NLP” – Titik Media 2010
  2. “Ego State therapy”- Teknik simpel dan powerful – Gramedia 2011
  3. “The Handbook of Hypnotherapy Scripts & Strategies” – Elexmedia 2011
  4. “Rahasia Menghancurkan Mental block” – Titikmedia 2012

Note :
1000% NO MLM
Bukan Seminar Motivasi
Investasi :
Rp. 150.000/ticket for 1 person (Book holder “Rahasia Menghancurkan Mental block”)
Rp. 350.000/ 1 ticket for 1 person
Rp. 500.000/ 2 ticket for 2 persons
Rp. 1.000.000/ 5 ticket for 5 persons


Payment method : Cash & Credit Card
Get special Hospitality from Aston, Snack & Meals

Caranya Mudah !
Daftarkan data diri anda SEKARANG :
Nama : …
No. HP : …
Alamat : …
Email : …
Instansi / Company : …
1. Kirim SMS Pendaftaran ke 0813 56998898
2. Kirim via Email : PorodisacEnterprise@gmail.com

Excusivley Limited seat..!!! PESERTA TERBATAS
Jadi.. DAFTAR SEKARANG !
HUB :
Mr. MAXIANIS L. LOSOH
Event Advisor
HP : 0813 5699 8898 / 0431-3493563
Email : PorodisacEnterprise@gmail.com

Untuk mengetahui Jadwal seminar atau Workshop lainnya, bisa berkunjung

di www.Mind-Reprogramming.com

Buku Tamu:

Distributor

Buku Rahasia Menghancurkan Mental Block

Anda membutuhkan Buku Rahasia Menghancurkan Mental Block by Antonius Arif, kami siap kirim ke tempat anda dengan nominal Diskon yang besar, hub. 0813 5699 8898

Penerbit tidak melayani penjualan langsung untuk buku ini,

Diskon Hingga 40% pembelian tertentu, silahkan hubungi saya di hub. 0813 5699 8898

Buku Rahasia menghancurkan mental block

Buku Rahasia menghancurkan mental block

Sinopsis Buku Rahasia Menghancurkan Mental Block

Tahukah Anda setiap orang mempunyai mental block ada yang positif tetapi ada juga yang negatif, masalahnya mental block atau limiting belief Anda menghambat kesuksesan Anda di segala bidang, buku ini membahas definisi mental block dan limiing belief, lalu membahas mengenai apa dan bagaimana mental block, cara mengatasinya dan hubungan dengan Law of Atracion, juga menjelaskan mengenai citra diri yang sangat berpengaruh dengan sukses serta ditutup dengan kasus-kasus yang terjadi dan disajikan dibuku ini. Maka Anda dapat menghancurkan mental block negatif dan menggantinya dengan mental block yang positif.

Detail Buku Rahasia Menghancurkan Mental Block
  • ISBN: 978-602-97263-6-7
  • Januari 2012
  • Penerbit: Titik Media
  • Ukuran: 14 x 20.5
  • Halaman: xiii + 181 halaman
  • Bahan: Book Paper
  • Berat: 220 gram